Hong Kong tampaknya memposisikan dirinya sebagai pemimpin inovatif, yang bertujuan untuk melampaui Amerika Serikat dalam meluncurkan Exchange Traded Funds (ETF) Ethereum (ETH). Menurut informasi yang dirilis oleh Sing Tao Daily, sumber industri mengungkapkan bahwa persiapan ETF spot ETH sedang berjalan lancar di wilayah tersebut. Pergerakan ini menyoroti meningkatnya penerimaan mata uang kripto sebagai aset keuangan yang sah di beberapa pasar global.
Livio Weng, chief operating officer HashKey Group, sebuah perusahaan jasa keuangan aset digital, bersama dengan Sing Tao Daily pandangannya tentang pasar, menyatakan bahwa “ETF spot Ethereum saat ini adalah produk yang paling dinanti oleh investor kripto global.” Pernyataan ini menggarisbawahi meningkatnya antisipasi dan minat investor terhadap kelas aset baru ini.
Pada bulan Desember, Komisi Sekuritas dan Berjangka Hong Kong (SFC) menetapkan persyaratan untuk ETF mata uang kripto spot, yang menunjukkan keterbukaan regulator terhadap inovasi di sektor keuangan. Segera setelah itu, Harvest Fund Management, raksasa manajemen aset multinasional, mengajukan permohonan pertama untuk ETF Bitcoin (BTC), menandai langkah signifikan menuju integrasi mata uang kripto ke dalam arus utama keuangan.
Sedangkan di Amerika Serikat, Securities and Exchange Commission (SEC) menyetujui 10 ETF BTC spot pada 10 Januari, setelah berbulan-bulan berkolaborasi dengan pelamar untuk menyempurnakan proposal mereka. Namun, SEC masih dalam proses mengevaluasi beberapa proposal untuk ETF Ethereum dari manajer aset besar seperti BlackRock, Grayscale, dan Fidelity, dengan keputusan pada beberapa aplikasi tertunda.
Skenario ini menempatkan Hong Kong pada posisi utama untuk menjadi salah satu pasar pertama yang meluncurkan ETF Ethereum, yang berpotensi mendahului Amerika Serikat dan menetapkan tonggak penting bagi industri mata uang kripto global.
Pada saat publikasi, harga ETH itu dikutip pada US$3.972,49 dengan penurunan 2% dalam 24 jam terakhir.
