- Model Tether mempromosikan kelincahan finansial.
- USDT dapat mengubah perdagangan komoditas.
- Tether menjelajahi pasar baru dengan USDT.
Model pinjaman baru yang diusulkan oleh Tether menjanjikan transformasi signifikan terhadap akses terhadap kredit di sektor komoditas, yang biasanya bergantung pada lembaga perbankan. Kedua Menurut laporan Bloomberg, perusahaan tersebut sedang mempertimbangkan untuk menginvestasikan keuntungan besarnya dalam memberikan pinjaman dalam dolar AS kepada perusahaan-perusahaan di sektor ini, yang haus akan pembiayaan.
Diskusi antara Tether dan pedagang komoditas telah menjajaki kemungkinan penggunaan USDT, mata uang digital perusahaan, dalam perdagangan komoditas. USDT telah mendapatkan popularitas di kalangan pedagang dan produsen di negara-negara seperti Venezuela dan Rusia, di mana sanksi AS mempersulit transaksi dolar. Kini, Tether berupaya memperluas penerapannya pada pasar komoditas dalam skala yang lebih besar.
Pedagang komoditas seringkali mengandalkan jalur kredit untuk membiayai transaksi bernilai jutaan dolar yang melibatkan minyak, logam, dan makanan. Model pinjaman Tether, yang lolos dari peraturan perbankan yang ketat, dapat mempercepat pembayaran perdagangan tersebut secara signifikan, menjadikannya pilihan yang menarik bagi perusahaan-perusahaan ini.
Sektor swasta telah membuat terobosan dalam pembiayaan perdagangan komoditas, dan Tether, meskipun enggan merilis hasil keuangan yang telah diaudit, mengklaim memiliki cukup modal untuk mempengaruhi pasar ini. Dalam laporan keuangan bulan Juli baru-baru ini, Tether mengungkapkan laba sebesar $5,2 miliar untuk paruh pertama tahun 2024.
Dalam wawancara dengan Bloomberg, Paolo Ardoino, CEO Tether, membenarkan bahwa perusahaannya sedang dalam tahap awal menjajaki peluang di pasar komoditas. Ardoino tidak merinci rencana investasinya, namun menyoroti potensi besar yang ia lihat untuk pembiayaan dalam perdagangan komoditas.