Dalam komentar yang dibuat baru-baru ini, salah satu pendiri Tezos, Kathleen Breitman, mengungkapkan beberapa kekhawatiran terkait status tersebut Bitcoin sebagai reservasi bernilai di tengah jatuhnya pasar mata uang kripto baru-baru ini. Pernyataan eksekutif datang pada saat itu sebuah wawancara dengan 'Squawk Box' CNBC.
Pada tanggal 5 Agustus, Bitcoin diteruskan karena penurunan harga yang kuat. Ini adalah pertama kalinya sejak Februari harga Bitcoin mencatatkan penurunan di bawah US$50.000 hingga mencapai US$49.032.
Dalam komentarnya, Breitman menyoroti penurunan harga Bitcoin baru-baru ini di bawah level $50.000. Salah satu pendiri Tezos menyoroti terjadinya kekhawatiran resesi global, serta aksi jual saham Jepang sebagai faktor penting yang mendorong penurunan pasar secara intens.
Dalam kesempatan itu, Breitman mengkritik peran Bitcoin sebagai penyimpan nilai, dengan menyatakan bahwa itu adalah “uang palsu di internet”. Eksekutif tersebut juga membandingkan reaksi pasar saat ini dengan gangguan awal yang disebabkan oleh pandemi virus corona (COVID-19).
Bahkan mengakui volatilitas Bitcoin, salah satu pendiri Tezos menyoroti keyakinannya bahwa mata uang kripto terbesar di pasar terus menjadi aset fundamental di sektor ini. Dalam pernyataannya, Breitman berpendapat bahwa nilai dan utilitas Bitcoin melampaui narasi penyimpan nilai konvensional.
Senat AS Mengajukan RUU untuk Menjadikan Bitcoin sebagai Cadangan Strategis
Pekan lalu, sebuah langkah signifikan diambil oleh Senat Amerika Serikat, yang dapat mengubah keadaan Bitcoin dalam aset cadangan strategis nasional. Senator Cynthia Lummis, yang dikenal karena dukungannya terhadap cryptocurrency, meluncurkan rancangan undang-undang yang ambisius pada Konferensi Bitcoin di Nashville. Hal ini bertujuan untuk menginstruksikan Departemen Keuangan AS untuk mengakumulasi Bitcoin, dengan total satu juta unit selama lima tahun, yang diperkirakan berjumlah sekitar 60 miliar dolar.
Proyek yang diberi nama “Bitcoin Strategic Reserve Act” ini terinspirasi oleh Cadangan Minyak Strategis AS dan, menurut Lummis, akumulasi ini dapat memperkuat dolar AS dan membantu mengurangi utang nasional, yang saat ini melebihi 35 triliun dolar. “Seolah-olah kita menciptakan benteng finansial untuk melindungi masa depan perekonomian negara,” jelas Lummis dalam acara tersebut.