- Trump menciptakan cadangan Bitcoin di AS.
- CEO Coinbase memprediksi efek G20.
- Bitcoin sebagai alat penyimpan nilai.
Brian Armstrong, CEO bursa mata uang kripto terkemuka Coinbase, telah mengomentari perintah eksekutif terbaru Presiden AS Donald Trump yang mendirikan Cadangan Strategis Bitcoin di negara tersebut. Armstrong memperkirakan inisiatif AS akan diikuti oleh negara G20 lainnya.
Pada tanggal 6 Maret, Trump tertanda perintah eksekutif yang mengizinkan pembentukan cadangan Bitcoin yang strategis, menempatkan mata uang kripto terkemuka tersebut dalam sorotan kebijakan aset digital pemerintah. Pengumuman tersebut dibuat oleh David Sacks, 'Crypto Czar', yang menyoroti bahwa keputusan untuk membentuk cadangan tidak akan memengaruhi anggaran pembayar pajak Amerika.
Mengomentari langkah tersebut, Armstrong menyebut keputusan pemerintahan Trump sebagai “momen bersejarah bagi Bitcoin dan kripto.” Ia yakin tindakan itu akan menjadi contoh bagi negara lain, yang pada akhirnya akan mengadopsi strategi serupa untuk menciptakan cadangan Bitcoin.
“Eksekusi luar biasa oleh pemerintahan Trump dan momen bersejarah bagi Bitcoin dan kripto! Saya berharap banyak negara G20 akan memperhatikan hal ini dan akhirnya mengikuti jejak Amerika,” dinyatakan.
Prediksi Armstrong mendapat daya tarik pada saat Bitcoin semakin mendapat pengakuan sebagai alat penyimpan nilai. Pembentukan cadangan strategis di AS dapat lebih mendorong adopsi mata uang kripto oleh negara lain, yang akan berupaya mendiversifikasi cadangan mereka dan melindungi dari inflasi.
Perintah eksekutif Trump, yang menugaskan Menteri Keuangan dan Menteri Perdagangan untuk memperluas cadangan Bitcoin negara itu, telah membangkitkan kegembiraan dalam komunitas mata uang kripto. Namun, berita tersebut memicu penurunan pasar selama 24 jam terakhir, dengan BTC mencatat penurunan yang cukup besar dan altcoin anjlok.
Pada saat berita ini dimuat, harga Bitcoin tercatat pada US$89.672,57, turun 0.7% dalam 24 jam terakhir.