- Konflik Iran-AS berdampak pada harga minyak dan mata uang kripto
- Penurunan Brent dan WTI meredakan ketegangan di pasar saham dan Bitcoin
- S&P 500 dan Bitcoin bereaksi terhadap volatilitas pasar energi
Pasar global terus memantau perkembangan konflik antara Iran dan Amerika Serikat di Timur Tengah. Bahkan setelah rudal Iran diluncurkan ke pangkalan AS di Qatar dan Irak, investor tetap tenang di pasar saham dan mata uang kripto.
Menurut analis di Morgan Stanley, variabel utama yang dapat memicu volatilitas pasar yang lebih besar adalah arah harga minyak. "Harga minyak akan menentukan apakah volatilitas akan terus berlanjut," tulis Mike Wilson, kepala investasi perusahaan, dalam sebuah catatan kepada klien.
Pada dini hari Senin, harga minyak mencatat kenaikan yang kuat, tetapi melemah pada jam-jam berikutnya. Brent, patokan internasional, turun sekitar 6%, diperdagangkan di bawah US$ 72,50 per barel. Kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) juga turun sekitar 6%, dengan harga per barel sekitar US$ 70.
Dengan jatuhnya harga minyak, pasar saham AS bereaksi positif. S&P 500 naik 0,7%, Nasdaq naik 0,8% dan Dow Jones naik 0,7%, naik hampir 300 poin pada hari itu.
Di pasar mata uang kripto, Bitcoin pulih, diperdagangkan pada harga sekitar US$ 103 ribu, mencerminkan sebagian dari peningkatan minat terhadap aset berisiko. Para ahli menunjukkan bahwa, meskipun ada ketegangan geopolitik, kinerja aset digital tetap sensitif terhadap pergerakan komoditas dan indeks saham.
Ekspektasi sekarang berkisar pada bagaimana pasar minyak akan berperilaku dalam sesi-sesi mendatang. Jika harga kembali naik secara agresif, ada risiko ketidakstabilan yang lebih besar pada indeks saham dan mata uang kripto utama.
Pasar Cryptocurrency saat ini
Mata uang kripto terbesar di pasar, Bitcoin (BTC), telah kembali menguat dalam 24 jam terakhir, mencatat kenaikan 3,31% dan diperdagangkan di atas US$ 103 ribu. Pergerakan pemulihan terjadi pada saat selera risiko yang lebih besar di pihak investor, yang mencerminkan sentimen positif yang telah menguasai sektor kripto.
Ethereum (ETH), mata uang kripto terbesar kedua berdasarkan nilai pasar, juga mengalami kenaikan, dengan kenaikan sebesar 5,38%, diperdagangkan pada US$ 2.304. Apresiasi tersebut memperkuat pemulihan momentum di antara aset-aset digital utama.
Selain Bitcoin dan Ethereum, mata uang kripto berkapitalisasi besar lainnya seperti XRP, BNB, dan Solana juga berkinerja positif pada hari itu, dengan kenaikan berkisar antara 3% hingga 6%. Pemulihan altcoin menunjukkan pergerakan optimisme yang meluas, meninggalkan tekanan jual yang terlihat dalam beberapa minggu terakhir.