XRP, salah satu mata uang kripto teratas di pasar, baru-baru ini menghadapi gelombang devaluasi, melampaui level support kritis di $0,5250. Pergerakan ini merupakan indikasi perubahan sentimen pasar dan memicu kekhawatiran kemungkinan berlanjutnya tren penurunan. Analis menunjukkan bahwa penembusan ini dapat memicu penurunan harga yang lebih besar, mungkin hingga support kritis berikutnya di $0,50 atau bahkan $0,48.
Dalam konteks ini, harga XRP saat ini berada di sekitar US$0,5290, turun 5% dibandingkan hari sebelumnya. Selanjutnya, kapitalisasi pasar cryptocurrency ini turun menjadi $29 miliar, dengan pengurangan 15%.
Penjualan 200 juta XRP
Ripple, perusahaan di balik pengembangan Buku Besar XRP dan pemegang mayoritas token, mengumumkan rencana untuk menjual 200 juta XRP pada bulan Agustus, yang setara dengan sekitar US$110 juta. Rencana penjualan ini dapat mempengaruhi harga pasar spot secara signifikan dan menjaganya tetap rendah.
Rincian tambahan tentang operasi Ripple pada bulan Agustus mengungkapkan bahwa perusahaan membuka 1 miliar XRP dari tiga escrow, dengan token didistribusikan ke beberapa akun perusahaan. Setelah dibuka, 200 juta XRP ditransfer ke rekening perbendaharaan Ripple, sebuah proses yang diulang setiap bulan. Ripple diperkirakan akan mengadakan penjualan strategis token ini sepanjang bulan Agustus.
Menariknya, setelah transfer, Ripple mengunci kembali 80% token yang dirilis dalam deposit baru, yang dijadwalkan berakhir pada tahun 2027. Token yang tersisa didistribusikan kembali ke beberapa akun internal, memastikan pengelolaan asetnya yang strategis dan berkepanjangan.
Rangkaian acara ini menyoroti kompleksitas dan perencanaan cermat Ripple dalam pengelolaan asetnya, yang tentunya memiliki implikasi besar bagi pasar XRP dan bagi investor yang mengikuti pergerakan ini dengan cermat.